what are you looking for?

Selasa, 24 Oktober 2017

Happy Death Day, Ramuan Groundhog Day ala Christopher Landon

credit by Google

Selamat hari kematian.
Terdengar janggal bukan? Mengapa kematian yang sering diidentikan dengan kehilangan harus dirayakan? Manusia manapun yang diberkahi akal pikiran tertinggi sekalipun tak akan pernah mengetahui dengan pasti kapan dirinya meninggalkan dunia dan menemui sang penciptanya, bagaimana cara kita meninggal, dan kapan lebih tepatnya semua indera kita berhenti menggunakan kemampuannya. Kematian adalah misteri ilahi yang mungkin akan selalu membayangi kita dimanapun dan kapanpun. Kita sebagai manusia biasa hanya bisa bertawakal dan tentunya menjalani kehidupan melalui cara yang terbaik.
Berjudul Happy Death Day, film horor kali ini dikemas berbeda dibandingkan film-film lain yang sejenis. Terasa horor karena memang filmnya sendiri berhubungan dengan kematian. Bisa juga disebut slasher film dimana kematian ini dilakukan hingga berulang-ulang yang nantinya akan menggabungkan kilasan peristiwa yang bertautan di ujung cerita. Tentunya unsur thriller berperan banyak dalam hal membuat kita ngeri dan menebak-nebak apa yang terjadi di adegan berikutnya.
(mengandung spoiler)


credit by Youtube


Jalinan cerita Happy Death Day?

Tree Gelbman terbangun pada pagi hari di kamar asrama seorang laki-laki yang diajaknya kencan semalaman. Seperti layaknya mahasiswi lain, dia pun segera kembali ke asramanya sendiri guna membersihkan diri dan mengikuti pelajaran hariannya. Malam pun tiba. Nyatanya universitas tempatnya mencari ilmu sedang mengadakan sebuah pesta yang dibuat sebagai perayaan kemenangan bagi team baseball mereka. Tree yang lalu berjalan hendak menuju tempat pesta menemukan kotak musik yang berbunyi ucapan ulang tahun bagi dirinya. Sesaat kemudian dia juga bertemu seorang penguntit yang memakai topeng maskot universitasnya. Tree pun dibunuhnya.
Tree masih juga bangun di pagi hari di kamar asrama laki-laki yang mengaku bernama Carter. Dia sempat shock atas apa terjadi. Dia masih harus menjalani kehidupannya lalu meski hal ini sama persis dalam mimpinya. Bertemu teman sekamar Carter, bertemu Tim Baurer yang mengaku pacarnya, dimarahi teman di asramanya, menolak cupcake dari Lori, teman sekamarnya, mengikuti kelas kedokteran Gregory dan lainnya. Tapi ada yang berbeda kali ini, pada malam harinya, Tree menemukan pesta yang nyatanya didedikasikan untuk hari ulang tahunnya. Tentu Tree senang sekali sampai dia mulai mengencani teman sekelasnya, Nick. Naas memang, dia masih juga bertemu seorang penguntit yang memakai topeng maskot universitasnya. Setelah membunuh Nick di kamar, si orang aneh ini juga membunuh Tree.
Kilasan peristiwa sebelum kematian terus menghantui kehidupan Tree. Di suatu kilasan, dia sempat hampir membunuh si penguntit tersebut namun dirinya malah kembali terbunuh. Lelah karena terus menerus mengalami peristiwa yang aneh, Tree meminta saran pada Carter. Tentu Carter sangat menyukai hal ini dan bersikeras agar Tree menjadi detektif dalam tidurnya untuk menemukan siapa pembunuh sesungguhnya. Berulang-ulang Tree meninggal dan bangun lagi. Tree sempat menaruh curiga pada semua temannya seperti Nick, Stephanie, Danielle, Becky dan pacar bohongannya, Tim, tapi tak ada yang memiliki alibi terkuat. Dalam kilasan lain, dia jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit universitas oleh Gregory. Hasil pemeriksaan Gregory yang juga dokter mengatakan jika harusnya Tree sudah mati akibat beberapa luka dalam ditubuhnya. Tak disangka, di rumah sakit si penguntit aneh kembali mencoba membunuhnya. Tree kabur menggunakan mobil milik Gregory. Berhasil dalam pelariannya, Tree di tengah jalan harus menghadapi polisi yang menghentikannya. Pada akhirnya polisi itu dibunuh oleh si penguntit dan juga Tree yang harus meninggal lagi akibat ledakan mobil.
Dalam kilasan yang lain lagi, bersama Carter, Tree melihat berita di televisi yang menyiarkan pembunuh brutal yang dirawat di rumah sakit universitas. Di sini Tree kembali harus meninggal karena tak ingin kehilangan Carter yang juga meninggal akibat si pembunuh. Setelah beberapa kematian lainnya, Tree mulai berkata pada Carter jika sudah sepantasnya dia mensyukuri kehidupan yang telah dijalaninya. Dia ingin berbuat baik pada semua orang. Kilasan peristiwa kembali seperti sebelumnya namun dilakukannya kini dengan perbuatan baik. Tree juga telah berhasil mengakali kematiannya. Di saat kejadian diharapkan happy ending, Tree meninggal kembali.
Terbangun lagi di kamar Carter membuat Tree mengetahui jika seseorang yang selama ini menguntitnya adalah Lori. Dia mengetahui jika dalam kilasan terakhirnya sempat memakan cupcake yang diberikan Lori padanya, padahal hal ini tak pernah terjadi sebelumnya. Terkuak pula modus Lori yang sengaja mengatur pembunuh brutal sebagai orang yang di kambing hitamkan. Lori mati terjatuh dari jendela akibat Tree yang mendorongnya.


Spoiler alert, bocoran dan easter eggs lain?

  • Tree Glebman merayakan ulang tahunnya pada hari senin tanggal 18 September, tanggal yang juga bisa dibilang sebagai tanggal kematian berulang-ulang dirinya.
  • Kilasan peristiwa berurutan yang selalu hadir dalam setiap kematian Tree antara lain terbangun di kamar asrama Carter, bertemu laki-laki teman Carter yang freak, bertemu orang berkacamata yang selalu menilai rendah dirinya, selalu ditawari mengisi formulir pemanasan global, melihat pasangan yang diganggu air mancur, bunyi mobil di parkiran, melihat anak kelas awal pingsan, bertemu Tim Bauer si pacar bohongannya, bertemu teman seasramanya yang sedang mendengarkan musik, dimarahi Danielle yang teman seasramanya, mendapatkan cupcake ulang tahun dari Lori, mengkuti kelas Gregory, main serong dengan Gregory di ruangannya dan diingatkan Danielle akan adanya pesta malam hari.
  • Orang-orang yang dicurigai Tree sebagai penguntit yang memakai topeng yang akan membunuhnya antara lain Nick, Tim, Stephanie, Danielle dan Becky. Nick, yang juga pacar dari Danielle langsung tercoret dari daftar akibat sesuatu hal. Tim, pacar bohongannya dicurigai namun buru-buru dicoret namanya dalam daftar karena dia nyatanya seorang gay. Stephanie, istri dari Gregory juga dicurigai dan tak terbukti bersalah. Danielle dinyatakan tak bersalah dan malah keduanya meninggal tertabrak bis. Terakhir Becky yang terpeleset akibat dirinya. Hampir menyelesaikan tugasnya, Tree kembali meninggal dipukul tongkat baseball oleh si penguntit.
  • Tree tergabung dalam klub Kappa di universitasnya. Klub ini secara langsung dikepalai oleh Danielle Bouseman. Klub ini mengharuskan anggotanya agar melakukan diet ketat. Di akhir film, Tree dan Becky, anggotanya yang lain keluar dari keanggotaan klub. Danielle juga adalah orang yang diwawancarai wartawan atas kematian Lori.
  • Tree diceritakan dalam film telah meninggal sebanyak 16 kali.
  • Tree resmi mengakhiri hubungan perselingkuhannya bersama Gregory. Diketahui Tree sengaja main mata dengan Gregory agar nilai-nilainya bagus. Gregory nyatanya telah memiliki seorang istri bernama Stephanie.
  • Tanggal ulang tahun Tree sama persis dengan tanggal ulang tahun ibunya. Hubungan Tree dengan ayahnya sempat renggang setelah kematian sang ibu.
  • Nama pembunuh brutal yang dijadikan kambing hitam oleh Lori adalah Joseph Tombs. Dirinya dijebloskan ke dalam penjara akibat melakukan pembunuhan pada enam anak remaja perempuan di kota. Dalam berita diceritakan dirinya sakit dan harus dirawat di rumah sakit terdekat. Dalam suatu kilasan, Tombs berhasil dibunuh oleh Tree di rumah sakit.
  • Lori si pembunuh berbakat berakhir dengan terjatuh dari jendela kamarnya. Tree dan Lori sebelumnya sempat bertengkar. Tree juga bahkan memasukan cupcake beracun ke dalam mulutnya. Lori sengaja mengatur Tombs agar dikira menjadi pembunuh Tree dengan melepaskan borgol yang melekat pada kasurnya, dia juga orang yang menaruh topeng di laci ruang kerja dokter Gregory. Lori bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat Gregory bekerja sebagai dokter dan Tombs yang sedang dirawat.
  • Di akhir cerita Carter membuat lelucon dengan menelpon handphone milik Tree yang diiringi bunyi nada dering pemberitahuan ulang tahunnya. Tree sudah hampir kaget pada saat itu. Carter lalu mengatakan padanya jika dia telah bangun di pagi hari tanggal 19 September. Carter lalu menanyai apakah Tree sudah pernah melihat Groundhog Day-nya Bill Murray, dan dijawabnya dengan tertawa. Tree sengaja tidur di kamar Carter karena kamar asramanya dijadikan tempat kejadian perkara kematian Lori.


Grade
Outstanding - Exceeds Expectations - Acceptable - Poor - Dreadful - Troll


Harus nonton gak sih?

Dari awal gue sudah agak curiga kepada Lori jika dia memang pembunuhnya. Kecurigaan pertama dia sengaja mengambil kerja lembur full day di hari ulang tahun Tree, dan tidak terlihat di pesta perayaannya. Kedua, rasa-rasanya Lori sakit hati karena Tree tidak menghiraukan cupcake yang dibuatnya susah payah. Namanya juga hidup masalah kecil yang sepele pun selalu dianggap hal besar bagi sebagian orang.
Beredar di internet jika Happy Death Day mirip dengan Before I Fall yang dimainkan Zoey Deutch dan Edge of Tomorrow-nya Tom Cruise yang menceritakan tentang hidup yang berulang dari hari ke hari. Dan setelah gue teliti, filmnya memang diramu dengan momentum yang sama namun dimasak dengan ide cerita yang berbeda. Agak suka dengan cara penyampaian pesan dari sutradara Christopher Landon, di mana seseorang yang dalam tanpa kutip adalah seseorang yang tidak baik, perlahan-lahan diubah dengan gaya berbeda yang kini menjadi orang baik seutuhnya, ditambah bonus mendapatkan belahan jiwa di akhir prosesnya.

credit by Google


Next :  Thor: Ragnarok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

time flight