what are you looking for?

Minggu, 09 September 2018

The Nun, Witness the Darkest Chapter in The Conjuring Universe

The Conjuring universe makin melebarkan sayapnya di belantika perfilman Hollywood. Setelah sukses dengan The Conjuring (2013) dan Annabelle (2014), Warner Bros seakan tak ingin kehilangan momentum terbaiknya dalam meramaikan pasaran film-film bergenre horror. Dengan sigap mereka segera membuat sekuel kedua film horror terbaiknya yang tentu saja berhasil dari segi box office. The Conjuring 2 (2016) dan Annabelle: Creation (2017) memperoleh penilaian positif dari banyak kritikus dengan total pemasukan $626 milyar. Pendapatan tersebut lumayan fantastis bagi film-film yang hanya mengandalkan sedikit biaya produksi dalam proses pembuatannya.
The Nun yang diplot sebagai film pendukung dari The Conjuring universe pula diharapkan oleh Warner Bros akan melampaui kesuksesan keempat pendahulunya. Filmnya sendiri mengambil kisah tentang asal muasal bangkitnya iblis Valak dari neraka. Iblis sama yang nyatanya telah terlebih dahulu eksis dan mendapatkan pamor pada The Conjuring 2 lalu. Dalam pengembangan cerita, sang sutradara menambahkan beberapa elemen penting pada The Nun agar Valak terlihat makin menyeramkan.
(mengandung spoiler di semua lini)

credit by Official Site

Senin, 06 Agustus 2018

Mission: Impossible - Fallout, Mengungkap Rahasia The Apostles

credit by Official Site

Saga Mission: Impossible telah mencapai total enam buah film yang menemani kita sejak pertengahan tahun 90an. Sebuah perjalanan yang tidak mudah mengingat banyaknya film-film bergenre action sejenis yang berlalu lalang di layar emas ataupun layar perak. Mission: Impossible tidak pernah menjanjikan hal yang dapat dikatakan "wah", namun para fans lamanya yakin jika pesona Tom Cruise sebagai sang tokoh utama memang masih sangat "menjual".
Menyambung dari Rogue Nation, film Mission: Impossible - Fallout bercerita tentang Ethan Hunt yang kini harus memata-matai organisasi teroris berjuluk The Apostles. Dibantu pula bersama teman-teman lamanya, Ethan diharapkan menyelidiki keterlibatan tidak langsung antara Solomon Lane dengan kepala organisasi tersebut. Dipacu ancaman ledakan bom nuklir yang dapat menghancurkan dunia, akankah Ethan Hunt dapat menyingkap misteri besar yang ada di dalam tubuh The Apostles?
(mengandung spoiler dosis besar)

Sabtu, 14 Juli 2018

Skyscraper, The Worst Dwayne Johnson Movie (So Far)

The Rock lagi, The Rock lagi. Bosen aku tuh ☹️
Dwayne Johnson atau yang kerap disapa dengan The Rock memang layak diperhitungkan dalam hal ketotalitasannya memainkan peran. Mantan pegulat WWE ini kerap kali bersliweran sebagai pemeran utama pada beberapa film bergenre action. Wajah sangar dan tubuh berototnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para produser untuk jatuh cinta kepadanya. Hal tersebut berbanding lurus dengan banyak prestasi yang sempat ditorehkannya. Film-film yang dimainkan oleh The Rock (biasanya) akan menduduki puncak box office di beberapa negara. Terkadang hidup seberuntung itu..
Skyscraper berstatus sebagai film kedua di tahun 2018 yang menggunakan The Rock sebagai pemeran utamanya. Skyscraper lebih mengedepankan jika keluarga adalah harta paling berharga di dunia. Sebuah keluarga kecil harus terlibat dalam konflik hebat kedua pihak yang bersengketa. Keempat anggota keluarga mesti menanggung sengsara akibat gedung yang mereka tinggali mengalami kebakaran hebat. The Rock sebagai sang kepala keluarga dan mantan agen FBI kemudian dihadapkan pada dua pilihan sulit. Antara menyelamatkan nyawa si anak atau mengkhianati atasannya.

Skyscraper Movie Poster (#5 of 7) - IMP Awards
credit by Google

Minggu, 08 Juli 2018

Ant-Man and the Wasp, Menikmati Cara Kerja Kuantum Realitas

credit by Google

Satu lagi karya persembahan Marvel Entertainment yang bisa dibilang layak ditunggu sepak terjangnya dalam menyoroti akhir dari kisah panjang universe mereka selama sepuluh tahun. Ant-Man and the Wasp disebut-sebut sangat berhubungan dengan event jentikkan jari Thanos dalam film Infinity War. Para petinggi perusahaan memang tidak pernah mengkonfirmasi hal tersebut, namun dilansir dari perkataan The Russo Brothers ataupun Evangeline Lilly, pemeran Wasp, sebuah dimensi yang disebut kuantum realitas memainkan peranan penting mengingat efek besar yang akan ditimbulkannya mengubah jalan cerita babak akhir phase ketiga Marvel Cinematic Universe.
Ant-Man and the Wasp sendiri berfokus tentang cerita bagaimana Scott Lang yang kini menjalani hukuman akibat keterlibatannya melawan pemerintah dua tahun sebelumnya. Scott mesti pandai-pandai menyelamatkan hari walaupun sedang berstatus tahanan rumah. Di sisi lain Hank Pym dan Hope berhasil merekonstruksi terowongan kuantum yang hendak digunakan keduanya memulangkan Janet dari dimensi aneh yang memenjarakannya selama kurang lebih tiga puluh tahun.

Rabu, 20 Juni 2018

Incredibles 2, Menikmati Persektif Lain Film Superhero Besutan Disney

credit by Google

Hype superhero memang belum habis masa kejayaannya.
Tersebutlah Marvel Entertainment dan DC Comics sebagai perusahaan pencipta pahlawan-pahlawan super yang kini banyak dibicarakan oleh khalayak ramai berkat universe film yang mereka buat. Kedua perusahaan itu dapat diibaratkan Yin dengan Yang, hitam dengan putih, Korea Utara dengan Korea Selatan atau bahkan Tom dengan Jerry. Marvel dan DC memang jarang sekali memiliki konflik yang dapat menghebohkan jagat internet, namun nyatanya fans garis keras merekalah yang terkadang suka "berperang" demi membuktikan siapa di antara kedua franchise itu yang lebih unggul dibandingkan satu lainnya.
The Incredibles hadir sebagai perspektif lain dalam memahami konsep superhero besutan dua perusahaan di atas. Plot-nya menceritakan kisah sebuah keluarga yang diberkahi kekuatan super dimana mereka harus melindungi masyarakat dari beberapa musuh yang seringkali merusak tatanan kehidupan. Cerita klasik namun dapat berarti banyak. Di tahun 2018 sekuelnya berjudul Incredibles 2 dibuat demi memenuhi harapan fans yang telah lama merindukan kelanjutan aksi keluarga Parr jauh empat belas tahun ke belakang dari film pertamanya.
(spoiler alert)

Selasa, 12 Juni 2018

Ocean's 8, Wujud Nyata Kejayaan Girl Power

credit by Google

Ingatkah kalian tentang istilah Girl Power?
Perempuan adalah makhluk yang kuat. Memang tak ada tertulis dan disebutkan dalam kitab suci, buku, artefak atau referensi lain jika perempuan memiliki sifat tersebut. Namun kita semua dapat melihat bukti nyata kekuatan mereka di kehidupan sehari-hari. Perempuan berwujud ibu memberikan pengajaran kepada anak-anaknya bahkan dari mereka masih berada dalam kandungan. Ibu merupakan sosok yang selalu siap sedia jika suami ataupun anak-anaknya membutuhkan pertolongan. Seorang ibu pula bahkan rela membanting tulang hanya untuk mengurusi kegiatan rumah tangga. Maka dari banyak contoh di atas, sudah selayaknya kita sebagai manusia harus bisa menghormati hak-hak perempuan dengan sebaik-baiknya. Janganlah pernah sekalipun meremehkan kekuatan mereka yang dapat dikatakan sangat "kuat" melebihi para lelaki.
Film Ocean's 8 mengambil narasi dari istilah Girl Power. Satu perempuan berarti anugerah, sedangkan banyak perempuan adalah kekuatan. Kurang lebih delapan tokoh perempuan yang memiliki bakat dan keahliannya masing-masing akan unjuk gigi dalam melakukan aksi pencurian permata skala besar. Dengan rencana konkret dan trik-trik jitu, apakah rencana mereka akan berjalan mulus?

Jumat, 08 Juni 2018

Jurassic World: Fallen Kingdom, Akhir dari Kemegahan Isla Nublar

credit by Google

Nama gue Valentinus, Via Vallen bermasalah dan Fallen Kingdom dirilis. Sebuah konspirasi alam semesta?
Sekuel Jurassic World kembali dengan keganasan serta ceritera negeri dongeng ala masa prasejarah. Setelah tiga tahun yang lalu kita dibuat mengernyit ketakutan oleh terror Indominus Rex, Jurassic World: Fallen Kingdom kini lebih mengedepankan kengerian yang ditimbulkan dari spesies dinosaurus baru hasil kloningan yang digambarkan mendapat banyak peningkatan. Berbekal teknologi serta gabungan DNA dari Indominus sendiri, seseorang berhasil mengawinkannya dengan DNA Velociraptor sehingga menciptakan makhluk ganas yang dua kali lipat tidak kenal ampun.
(spoiler alert)

Selasa, 29 Mei 2018

Solo: A Star Wars Story, When Your Prince Charming Gambled His Business

credit by Official Site
"I've got a really good feeling about this." - Han Solo

Si ganteng punya film sendiri!!
Telah lama diberitakan jika saga Star Wars akan membuat banyak spin-off guna melengkapi keseruan cerita ataupun mengisahkan masa lalu tokoh-tokoh terkenalnya. Hal ini berkenaan dengan Disney yang mempercayai jika nama besar franchise tersebut akan membawa mereka meraup keuntungan tertinggi setiap tahun. Kita ambil contoh di penghujung tahun 2016 lalu, mereka membuat Rogue One yang berkisah pada asal muasal penciptaan Death Star. Film itu terhitung sukses besar dan masuk dalam urutan kedua highest-grossing film tahun 2016. Melihat situasi tersebut pula, Disney makin berkonsentrasi akan spin-off lain yaitu Han Solo the Movie, yang diharapkan dapat menambahkan daftar keuntungan besar lain bagi kantong-kantong uang para petingginya.
(mengandung spoiler)

Jumat, 18 Mei 2018

Deadpool 2, Go Fuck Yourself, Wolverine!

Deadpool kembali menyapa penggemarnya melalui aksi konyol, sarkas dan kebiadaban khas dirinya. Sekuel yang diberi judul Deadpool 2 ini akan lebih banyak menyoroti Wade Wilson dalam menghadapi masalah kisah cintanya bersama Vanessa, hubungan intimnya dengan para mutan di Xavier's School dan mengagalkan niat jahat musuh barunya. Deadpool diharapkan pula dapat mengubah suatu peristiwa di masa depan meski itu berarti melawan garis waktu. Masih dibantu dengan Colossus dan Negasonic, akankah dia dapat menuntaskan misinya dalam waktu tiga puluh detik?
(spoiler alert)

credit by Google

Sabtu, 28 April 2018

Avengers: Infinity War, Merasakan Roller Coaster Ala The Russo Brothers

credit by Google

Ya Tuhan, jika boleh meminta, gue lebih baik untuk tidak menonton film ini..
Siapa sih di tahun 2018 yang tidak sedang menunggu rilisnya film superhero terpaling banyak dibicarakan dalam sejarah umat manusia? Film yang akan digadang-gadang sang kreator sebagai film superhero pamungkas abad ini?
Avengers: Infinity War hadir dengan segala puja dan puji yang sudah ditanamkan padanya jauh sebelum kita menghendakinya. The Russo Brothers, sang sutradara diberi mandat oleh para petinggi Marvel untuk mendaulat film yang telah mereka rancang universe-nya selama sepuluh tahun ke belakang. Tentu hal ini diperhitungkan secara matang agar nantinya dalam babak akhir, para penikmatnya dapat terpuaskan secara jasmani maupun rohaniah.
Disokong pula oleh team marketing yang terbilang sangat baik, Marvel menghembuskan angin segar tatkala babak akhir pada serial Avengers akan segera tiba. Masih segar dalam ingatan, dua tahun lalu mereka sengaja mengatakan jika film pamungkasnya akan dibagi menjadi dua babak; satu di tahun ini dan film lainnya di tahun 2019. Belum habis akan pengharapan yang diberikan, Marvel segera mengkonfirmasi pada awal tahun lalu jika ke-25 tokoh superheronya akan mengisi keseluruhan lini film. Bayangkan saja, sebuah film yang hanya berdurasi sekitar 120 menitan akan diisi dengan hampir sepertiga tokoh superhero milik Marvel. Wow. Dari sinilah yang kemudian diketahui membumbungkan nama Marvel setinggi-tingginya, yang bahkan membuat lawan saingnya terseok-seok lebih jauh di belakang.
(mengandung spoiler)

Selasa, 10 April 2018

A Quiet Place, Pertahanan Hidup Ras Manusia Terakhir

credit by Google

Kita ini nontonin film bisu?
Film bertemakan thriller bisa dibilang tidak ada matinya. Bayangkan saja, banyak orang tua dan muda yang rela berdesakan hanya untuk mengantri di gedung bioskop demi melihat hiburan yang tidak terlalu bagus-bagus amat. Mereka tersugesti jika film thriller atau horor sekalipun dapat menyegarkan batin haha. Jantung mereka dibuat berolahraga meskipun hanya sekedar duduk di dalam ruangan gelap. Tingginya minat tersebut yang membuat Hollywood gencar sekali memproduksi film-film bertemakan thriller setiap tahunnya. Hal ini memang patut diperhitungkan tatkala dari segi rating pun tontonan sejenis dapat menyamai kesuksesan film action pada umumnya. Tentu pula dari segi box office, pendapatan yang diperoleh rumah produksi bisa terbilang menjanjikan.
(mengandung spoiler)

Sabtu, 31 Maret 2018

Ready Player One, Brings Back My Chilhood Memories

credit by Google

Steven Spielberg mengajak kita bereuni dengan T-Rexnya yang ganas.
Ready Player One (RPO). Jika dibaca dari judulnya saja secara gamblang mungkin kita akan segera menilai ini adalah film adaptasi game terkenal. Namun setelah berselancar di dunia maya, ada yang mengatakan RPO adalah adaptasi dari sebuah novel. Bahkan ada yang menanggapnya sebagai remake film science fiction jadul. Jadi manakah yang benar?
Setelah dipahami dengan sebaik-baiknya, muncul beberapa kesimpulan yang dapat diambil. Ready Player One mulanya adalah judul novel yang terbit di tahun 2011 silam. Jadi poin pertama, ini merupakan film adaptasi dari novel yang berjudul sama. Kedua, RPO juga mengambil tema tentang game yang membuat 'nagih' manusia pada suatu jaman. Ketiga, terdapat perusahaan OASIS yang mengembangkan game berbasis teknologi virtual reality yang membuat para pemainnya serasa benar-benar berada di dalam dunia game. Jadi Ready Player One dapat dikatakan film hasil adaptasi novel, mengambil cerita tentang game dan sangat berhubungan dengan science fiction.
(mengandung spoiler dosis besar)

Jumat, 23 Maret 2018

Pacific Rim Uprising, The Giant Monsters are Back

Keren sih. Mecha Gundam, Ultraman dan Megazord Power Rangers bersatu padu.
Pacific Rim Uprising bisa dibilang merupakan film yang paling ditunggu gebrakannya di tahun 2018. Bayang-bayang kesuksesan pendahulunya menambah daya magis tersendiri bagi para penikmat franchise ini. Jika ditilik dari prekuelnya, Pacific Rim (2013), filmnya masih tak jauh dari aksi konfrontasi antara robot-robot ala Gundam melawan ikatan monster-monster yang disebut kaiju, bertarung hingga salah satunya tumbang dan lainnya memperoleh kemenangan. Bam bim bum boooomm. Tipikal sekali. Kita lihat, semoga saja filmnya tidak hanya menjual judul belaka.
(spoiler alert)


credit by Google

Rabu, 14 Maret 2018

Tomb Raider, Bertamasya ke Pulau Kematian

credit by Google

Hollywood hobi amat nge-remake film.
Entah apa yang ada dipikiran para penggawa Hollywood akhir-akhir ini. Mereka seakan telah kehilangan orisinalitas dalam membuat sebuah film. Seakan me-remake film-film lawas yang telah sebelumnya menjual lebih baik daripada harus membuat karya baru. Me-remake film bisa diibaratkan dua belah mata pisau, yang tumpul sebagai sisi positif dan bagian lancipnya disebut sisi negatif. Dilihat segi positifnya memang lebih enak karena tidak lagi harus bersusah payah mencari ide-ide baru, namun dari segi negatifnya tingkat ketertarikan masyarakat juga makin berkurang. Masyarakat pasti lebih suka membandingkan antara film remake tersebut dengan film lawasnya yang terkadang sudah lebih identik dari beberapa elemennya.
Tomb Raider kali ini pun tak lebih dari sebuah remake yang dibuat demi satu tujuan pasti, memperoleh pundi-pundi keuntungan berlipat. Setelah dulu sukses menggaet Angelina Jolie sebagai cast utamanya, kini pemeran Lara Croft jatuh ke pangkuan Alicia Vikander. Pemenang Academy Award tahun 2016 ini diharapkan dapat menyamai atau bahkan melampaui kesuksesan pendahulunya. Padahal kita semua tahu jika citra Angelina Jolie adalah citra Lara Croft itu sendiri. Mampukah Alicia Vikander memenuhi harapan masyarakat yang skeptis terhadapnya?
(mengandung spoiler)

Minggu, 25 Februari 2018

Black Panther, Crisis in Wakanda

credit by Google

Anjir gue lupa nulis review Black Panther.
Satu lagi persembahan dari Marvel Studio yang bisa dibilang mendapatkan nilai jempolan pada premiere internasionalnya. Tersebutlah Black Panther, film superhero keluaran baru dalam phase 3 Marvel Cinematic Universe (MCU) ini berhasil membuat para kritikus berteriak kegirangan. Pasalnya, mereka mengatakan inilah film pertama yang mengambil setting tentang keindahan sebuah negeri di jantung benua Afrika, dengan banyak sekali menggunakan cast asli orang-orang berkulit hitam, sehingga kesan benua hitam itu sendiri melebur secara sempurna dalam film tersebut. Hal ini bisa saja akan membuat suatu gebrakan baru dalam kancah perfilman Hollywood tatkala banyak film-film serupa yang malahan menggunakan cast orang-orang berkulit putih. Usut punya usut, rating filmlah yang banyak ditakuti para sineas film. Mereka takut jika film yang dibuat akan mendapatkan citra buruk karena menggunakan orang kulit hitam yang dirasa kebanyakan kurang menjual. Jadi apakah Black Panther memang sebagus itu?
(mengandung spoiler)

Selasa, 16 Januari 2018

Insidious: The Last Key, Akhir Kisah Percenayangan Elise Rainier

Elise memang batu, udah mati, masih aja cerita lagi.
Permulaan tahun 2018 dimulai dengan film unggulan bergenre horor. Berjudul Insidious: The Last Key, filmnya masih setia menceritakan tentang hubungan Elise Rainier dengan kisah percenayangannya. Kali ini Elise sendiri harus bertanggung jawab menghadapi makhluk jahat yang dilepaskannya ke dunia semasa kanak-kanak. Makhluk yang membuatnya dapat kembali berjumpa dengan adik kandungnya setelah sekian lama. Bukan hanya itu, Elise juga akan dihadapkan pada rahasia terkeji yang berhubungan dengan keluarganya.
(mengandung spoiler di semua lini)

credit by Google

time flight