what are you looking for?

Jumat, 23 Maret 2018

Pacific Rim Uprising, The Giant Monsters are Back

Keren sih. Mecha Gundam, Ultraman dan Megazord Power Rangers bersatu padu.
Pacific Rim Uprising bisa dibilang merupakan film yang paling ditunggu gebrakannya di tahun 2018. Bayang-bayang kesuksesan pendahulunya menambah daya magis tersendiri bagi para penikmat franchise ini. Jika ditilik dari prekuelnya, Pacific Rim (2013), filmnya masih tak jauh dari aksi konfrontasi antara robot-robot ala Gundam melawan ikatan monster-monster yang disebut kaiju, bertarung hingga salah satunya tumbang dan lainnya memperoleh kemenangan. Bam bim bum boooomm. Tipikal sekali. Kita lihat, semoga saja filmnya tidak hanya menjual judul belaka.
(spoiler alert)


credit by Google

Plot Pacific Rim Uprising?

Ranger dan kadet. Jake Pentecost, mantan pilot jaeger, memvisualisasikan keadaan Bumi yang sedang berbenah dari serangan terakhir kaiju yang meluluh lantahkan sebagian besar negara di dunia. Beberapa tempat sisa serangan kaiju dijadikan sebuah monumen peringatan perang ataupun balai penelitian Pan-Pacific Defence Corps (PPDC). Cerita berlanjut pada diri Jake yang kehilangan arah setelah kematian sang ayah. Dirinya lupa akan tugas-tugasnya sebagai pilot jaeger dan lebih memilih untuk menyibukkan diri berpesta pora. Suatu ketika dia terlibat aksi ilegal bersama anak perempuan bernama Amara Namani, yang kemudian menbawanya dalam masalah. Beruntung, Jake hanya harus kembali ke PPDC guna melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Amani dilatih menjadi seorang kadet baru. Selama masa pelatihan, keduanya diharapkan dapat memberikan kontribusi terbesarnya bagi kelangsungan PPDC.
Teknologi jaeger. Muncul hal tak diduga terkait keberadaan para jaeger. Liwen Shao, ilmuwan yang juga petinggi Shao Industries, membuat gebrakan baru dengan menggagas ide pembentukan jaeger drones yang dapat dikendalikan dari jarak jauh alih-alih mengemudikan mereka secara langsung. Program ini menggabungkan teknologi jaeger dan mengkloning sel dari kaiju. Tentu hal tersebut banyak menuai kontroversi di kalangan orang dalam PPDC, mereka takut jika rencananya dapat direalisasikan maka nasib organisasi PPDC pun akan segera berakhir. Di sisi lain, Dr. Newt Geiszler membuat suatu penyelewengan dengan memanipulasi komponen otak pada prototipe awalnya. Maka ketika tiba waktunya diaktifkan, para jaeger drones berbalik mengambil alih kendali dan memanggil monster-monster kaiju dari celah Pasifik.


credit by Youtube

Under attack. Shao yang semula terlihat jahat kini balik memihak PPDC. Jaeger drones mengalami malfungsi setelah Shao mengirimkan virus ke jaringan otak mereka. Tiga monster kaiju berhasil lolos dari celah Pasifik. Pilot-pilot PPDC bekerja sama mempertahankan agar insiden ini tidak menimbulkan kehancuran global. Empat jaeger siap melakukan aksinya. Jake bersama co-pilotnya, Nate mengemudikan Gipsy Avenger, sedangkan Amani belajar untuk mengemudikan Bracer Phoenix dibantu kedua pilot lainnya. Menurut perhitungan dari Dr. Hermann, ketiga monster hendak menuju gunung Fuji guna memicu ledakan Ring of Fire. Dr. Newt yang jahat membantu ketiga kaiju ini menyatu menjadi satu massive kaiju besar. Pertarungan sengit tak terhindarkan. Tiga jaeger tak mampu menerima serangan bertubi-tubi. Tersisa hanya Gipsy Avenger yang lalu menerima roket kiriman dari jaeger 'Scrapper', yang menggunakannya sebagai aksi bunuh diri di hadapan massive kaiju.


Bocoran, spoiler dan easter eggs lain?

  • Pada Pacific Rim (2013), ras alien Precursors dijelaskan sebagai koloni alien dari planet Anteverse, yang membuka celah di dasar samudera Pasifik demi tujuannya memberi jalan bagi kaiju memasuki planet Bumi. Kegiatan tersebut telah mereka lakukan dari masa Triassic. Alien-alien ini sengaja menggunakan kaiju untuk memusnahkan kelangsungan hidup manusia.
  • Amara Namani merakit sebuah jaeger bagi dirinya sendiri yang diberi nama Scrapper. Hal ini dia lakukan sebagai tindakan pencegahan jika kaiju kembali menyerang. Dia tak ingin melihat orang lain bersusah payah untuk menyelamatkan nyawanya. Orang tua dan adiknya diceritakan mati ketika serangan kaiju beberapa tahun silam. Hal ini membuat Amara hidup sebatang kara. Dia kemudian berlatih menjadi kadet PPDC atas ganjaran hukuman yang diterimanya. Suatu ketika, dia bersama dua pilot lainnya akan mengendarai Bracer Phoenix.
  • Jake Pentecost merupakan anak dari pahlawan perang Stacker Pentecost, orang yang rela mati demi menutup celah Pasifik pada Pacific Rim (2013). Jake banyak mengalami pergulatan batin yang membuatnya lebih memilih hidup foya-foya. Dahulu kala dia berniat mendaftarkan diri masuk ke PPDC agar selalu dekat bersama sang ayah dan minimal berbagi pikiran bersama mengendalikan sebuah jaeger.
  • Kadet adalah posisi yang diberikan jika seseorang sedang dalam masa training menjadi pilot jaeger. Biasanya mereka akan berlatih di ruang Kwon Combat dan mencoba simulasi jaeger. Berbeda pula dengan ranger, posisi ini biasanya lebih dihormati karena mereka memang sudah layak mengendarai jaeger. Amani dan calon lainnya masih berstatus kadet, sedangkan Jake dan temannya, Nate sudah berstatus ranger.
  • Mako Mori diceritakan sebagai anak angkat dari Stacker Pentecost. Ayah dan Ibu kandungnya bernama Masao dan Sumako Mori. Kedua orangtuanya meninggal dalam serangan kaiju di Onibaba. Mako merupakan salah satu officer pada Restoration Project. Dia juga sempat menjadi pilot yang mengemudikan Gipsy Danger. Di pertengahan film, Mako mati setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami ledakan akibat serangan Obsidian Fury.
  • Nama-nama jaeger beserta klasifikasinya yang eksis pada Pacific Rim Uprising antara lain Bracer Phoenix (Mark-5), Guardian Bravo (Mark-6), Titan Reedemer (Mark-6), Gipsy Avenger (Mark-6) dan Saber Athena (Mark-7). Jaeger yang tidak diketahui klasifikasinya antara lain Obsidian Fury, November Ajax, Valor Omega, Coyote Tango dan Scrapper.
  • Jaeger ‘Gipsy Avenger’ dikemudikan oleh pilot Jake Pentecost dan co-pilotnya, Nathan “Nate” Lambert. Bracer Phoenix dikemudikan Amara Namani, Ou-Yang dan Viktoriya. Saber Athena dikemudikan Renata dan Ryoichi. Sedangkan Guardian Bravo dikemudikan oleh Suresh dan Ilya. Suresh mati pada saat battle melawan para kaiju.
  • Nama-nama kaiju beserta klasifikasinya yang eksis di film ini antara lain Hakuja (kategori 4), Shrikethorn (kategori 4) dan Raijin/ Raiju (kategori 5). Penggabungan ketiga kaiju dapat disebut Insurrector.
  • Terdapat musuh lain selain kaiju yang eksis di Pacific Rim Uprising. Dialah jaeger 'Obsidian Fury'. Jaeger tersebut sempat mengamuk di Sydney dan kawasan Zemlya, Siberia demi alasan yang tak pasti. Obsidian Fury adalah satu-satunya jaeger yang tidak dikemudikan manusia, melainkan dikendalikan dari jarak jauh. Kemungkinan besar Dr. Newt Geiszler, satu-satunya orang yang berhasil memanupulasi jaringan otaknya seperti para jaeger drones. Obsidian Fury dihancurkan oleh Gipsy Avenger dalam pertarungan sengit.
  • Dr. Newt Geiszler menjadi jahat karena mendapatkan memori langsung dari otak kaiju yang setiap hari dia ajak bicara. Otak kaiju ini membuat otak asli Newt terdistorsi.
  • Jaeger 'Scrapper' sempat dikendalikan dari jauh oleh Liwen Shao demi mengirimkan Gipsy Avenger sebuah roket sebagai alat bantu menuju ke atmosfer Bumi. Diketahui Gipsy Avenger hendak melakukan manuver dengan menghantam tubuh massive kaiju dari atas sebelum mencapai gunung Fuji. Jake dan Amara terselamatkan si saat terakhir berkat Scrapper yang membawa keduanya menjauh dari tubrukan.
  • Celah Pasifik yang diincar para jaeger drones berada di Anchorage, Hong Kong, Honolulu, Tiongkok, Siberia dan Korea Selatan.
  • Kokpit tempat para pilot mengemudikan jaeger disebut Conn-Pod.
  • Shatterdome markas besar Pan-Pacific Defence Corps (PPDC) berada di negara Hong Kong, Peru, Amerika, Panama, Rusia, Jepang dan Australia.
  • Jake dan Amara Namani melanggar kode 10 pasal 14 tentang pembuatan jaeger ilegal.
  • Patung Unicorn Gundam sempat terlihat di depan sebuah gedung milik Shao Industries.
  • Timeline Pacific Rim Uprising berada pada tahun 2035 atau sepuluh tahun setelah event Battle of the Breach di antara tahun 2020 - 2025.

Grade
Outstanding - Exceeds Expectations - Acceptable - Poor - Dreadful - Troll


Harus nonton gak sih?

Gue sangat tidak menyarankan kalian yang tidak punya waktu senggang untuk sesegera mungkin menyaksikan film ini. Ntah seperti ada yang kurang, baik dari penyampaian cerita maupun finishing-nya. Pada bagian awal semua berjalan seperti biasanya, bahkan terlihat menjanjikan. Tempo turun di pertengahan film. Rasa bosan mulai melanda. Dan parahnya semua terasa begitu cepat di bagian akhir. Terburu-buru mengejar puncak namun gagal untuk mendakinya. Nyes. Para cast juga tidak membantu. Mereka seakan kurang menghayati peranannya masing-masing. Sekedar saran, pilihlah film prioritas lain selain Pacific Rim Uprising. Anggaplah saja ini sebagai cadangan semata.
Terdapat sebuah mid-credit scene yang menampilkan Dr. Newt mengatakan jika perang manusia melawan kaiju belumlah berakhir. Akan tiba waktunya perang besar yang sesungguhnya akan terjadi sekali lagi. Ini mengacu pada dibuatnya sekuel Pacific Rim 3. Hm menarik..
#TeamSaberAthena


Next :  Ready Player One

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

time flight