what are you looking for?

Selasa, 10 April 2018

A Quiet Place, Pertahanan Hidup Ras Manusia Terakhir

credit by Google

Kita ini nontonin film bisu?
Film bertemakan thriller bisa dibilang tidak ada matinya. Bayangkan saja, banyak orang tua dan muda yang rela berdesakan hanya untuk mengantri di gedung bioskop demi melihat hiburan yang tidak terlalu bagus-bagus amat. Mereka tersugesti jika film thriller atau horor sekalipun dapat menyegarkan batin haha. Jantung mereka dibuat berolahraga meskipun hanya sekedar duduk di dalam ruangan gelap. Tingginya minat tersebut yang membuat Hollywood gencar sekali memproduksi film-film bertemakan thriller setiap tahunnya. Hal ini memang patut diperhitungkan tatkala dari segi rating pun tontonan sejenis dapat menyamai kesuksesan film action pada umumnya. Tentu pula dari segi box office, pendapatan yang diperoleh rumah produksi bisa terbilang menjanjikan.
(mengandung spoiler)


credit by Youtube


A Quiet Place dalam benang merah


01. Bumi mengalami serangan alien yang membuat ras manusia diambang kepunahannya. Alien-alien ini sepertinya berjenis serangga namun memiliki kaki-kaki panjang layaknya Arachnida pada umumnya. Mereka tidak dapat melihat dan lebih suka mengandalkan indra pendengaran untuk berburu. Mereka akan menyerang apapun yang mengeluarkan suara barang sedikit pun.

02. Hari ke-89. Keluarga Abbott diperlihatkan sedang mengumpulkan perbekalan sebelum malam tiba. Layaknya keluarga pada umumnya, sang ayah pasti melindungi istri dan anak-anaknya dengan segenap tenaga. Kelimanya berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat demi menghindarkan mereka dari ancaman.

03. Terdapat adegan menyayat hati saat si anak bungsu berkata dalam bahasa isyarat kepada si sulung jika mereka semua bisa saja selamat menggunakan roket.

04. Setelah mencari kebenarannya, kelima keluarga Abbott memiliki nama. Sang ayah bernama Lee Abbott, sang ibu bernama Evelyn, serta ketiga anaknya antara lain Regan, Marcus dan Beau. Dikirain mereka hanya berlabel "ras manusia terakhir" saja, karena dari awal tidak pernah disinggung soal nama.

05. Di tengah perjalanan, si anak bungsu mati dimangsa alien karena membunyikan mainan roketnya. Terdapat fakta menarik jika sang ayah sebelumnya tidak menginginkan anaknya membawa mainan tersebut karena berbunyi bising, akan tetapi si sulung bermain mata dibelakang.

06. Hari ke-472. Keluarga ini berjaga-jaga dengan masih mengumpulkan banyak persediaan makanan. Kabar baik menghampiri keluarga Abbott. Sang ibu ternyata mengandung anak keempat secara tak disengaja. What the hell. Gak kebayang di jaman susah begini masih aja rajin ena-ena!!

07. Pada papan tulis hasil coret-coretan penelitian sang ayah, terdapat tulisan jika si alien dideskripsikan 1) Buta, 2) Menyerang Suara, 3) Baju Besi, dan jumlah alien yang ada disekitar mereka berjumlah tiga.

08. Ayah dan ibu berdansa di kesunyian malam.

09. Hari ke-473. Sang ayah mengajari anak lelakinya berburu dan memancing. Dia menyakini harus mengajarkan anaknya demi kelangsungan hidupnya juga. Anak lelakinya kebetulan seorang penakut.

10. Sebelum pergi sang ayah memberi si anak sulung sebuah cochlear implant yang harusnya berhasil meredakan masalah pendengarannya. Suatu ketika, alat itu akan berguna mengalahkan alien.

11. Si ibu memeriksa kandungannya sendiri! Dulunya anak kebidanan?

12. Si sulung marah karena ayahnya tidak memperbolehkannya ikut pelajaran bertahan hidup. Dia meninggalkan rumah menuju makam adiknya yang mati diawal untuk sekedar melepas kangen. Mainan roket yang menyebabkan adiknya mati turut serta dibawanya.

13. Usul punya usul, si anak sulung merasa bersalah sepeninggal adiknya di hutan.

14. Sang ayah dan si anak lelaki bertemu kakek tua yang berujung tragis. Si kakek berteriak kencang dan menyebabkannya dimangsa alien.

15. Si ibu sibuk mencuci. Biasalah mak-emak, kegiatannya apalagi coba?

16. Tragedi Paku Berdarah. Si ibu tiba-tiba mengalami kontraksi hebat. Naas, dia menginjak paku di anak tangga yang sebelumnya tersangkut pada karung tempatnya mencuci. Suara keras dikeluarkannya. Alien datang berburu.

17. Semua masalah hampir teratasi berkat lampu merah. Kebetulah merah adalah tanda bahaya bagi keluarga Abbott. Si ibu seperti hendak melahirkan saat itu juga, padahal satu alien sedang memburunya di rumah.

18. Sang ayah menyuruh anak lelakinya membuat pertunjukan kembang api di angkasa yang akan memancing alien-alien mendekati sumber suara. Si ibu melahirkan anak keempatnya dalam bak mandi.

19. Si sulung kembali ke rumah dengan segera.

20. Sang ayah menolong si ibu dan anak barunya. Tau sendiri ya bayi abis lahiran pasti nangis, nah si ayah dengan cekatan memasukkannya ke dalam peti. Kasian.

21. Si anak lelaki gagal dibantai oleh alien ditengah ladang jagung. Si sulung menemukannya tersungkur.

22. Si sulung dan si anak lelaki menunggu jemputan ayah mereka diatap lumbung padi. Sesuatu terjadi secepat mereka hendak pergi. Si anak lelaki terjatuh ke bawah lumbung dan menimbulkan suara keras. Satu alien langsung menghampiri.

23. Sang ayah meninggalkan istri dan anaknya demi menyelamatkan anak-anaknya yang lain.

24. Sang ayah bertemu si sulung dan anak lelakinya setelah sebelumnya mengusir alien tersebut menggunakan cochlear implant. Sepertinya alien-alien itu memang dapat dikalahkan hanya menggunakan alat bantu dengar haha.

25. Di ruang bawah tanah, si ibu mesti bertahan dari tiga masalah; kebanjiran, menyelamatkan bayi dan juga menghindari serangan alien yang diam-diam masih berada di dekatnya.

26. Sang ayah mengorbankan diri demi melindungi anak-anaknya yang bersembunyi dibawah truck. Kabar buruk, dia akhirnya dimangsa alien. Anak-anaknya kembali ke rumah menggunakan truck.

27. Di ruang bawah tanah, keluarga Abbott tersisa bertahan hidup habis-habisan. Anak lelaki bersama si bayi menyembunyikan diri di lorong belakang. Si anak sulung menyatukan cochlear implant dengan microphone agar efek besarnya merusak pendengaran alien. Si ibu menembak mati satu alien. Suara pistol yang bising membuat kedua alien lain berlari menuju rumah.


Grade
Outstanding - Exceeds Expectations - Acceptable - Poor - Dreadful - Troll


Harus nonton gak sih?

Film A Quiet Place sangat diluar pengharapan sebagian besar penikmat film. Cerita yang pasti memikat, sedikit dialog dan banyak aksi mencekam. Kita akan benar-benar dibawa ke film ala tahun 20an, dimana visualisasi lebih diutamakan daripada kerumitan pemahaman antar dialog. Filmnya juga memiliki durasi yang pas, tak kurang dan tak lebih. Satu yang agak mengganjal dari A Quiet Place secara keseluruhan, yaitu bagian ending film terasa dibuat menggantung. Ntah disengaja atau tidak, sedikit kesalahan ini amat mengganggu. Gue sangat mendukung "paku di anak tangga" untuk memenangkan Academy Award dalam nominasi Best Supporting Actor hahaha.
A Quiet Place akan membuat rumah produksinya untung banyak, karena sedikit menggunakan cast, terbatasnya setting tempat dan yah penilaian tertinggi di semua situs perfilman.

credit by Google


Next  : Avengers: Infinity War

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

time flight