credit by Google
Sekuel terakhir dari franchise Planet of the Apes telah ditayangkan di Indonesia. Meski memiliki jeda waktu dua minggu dari jadwal rilis resminya di Hollywood diharapkan film ketiga atau terakhir yang berjudul War for the Planet of the Apes dapat menjawab semua pertanyaan penikmat franchise ini tentang siapa yang akan berkuasa di muka Bumi. Caesar seperti yang kita tahu harus membawa kaum kera mengasingkan diri dari hadapan manusia sejauh-jauhnya. Dia tak ingin dendam Koba, musuhnya sesama kera membuat teman-temannya berselisih, jika mereka harusnya bersatu sama lain. Di lain hal dari bangsa manusia tersebutlah Kolonel yang hendak membunuh Caesar karena beranggapan kaum kera dapat mempersulit manusia pada akhirnya. Dimulailah pembuktian siapa dari kedua makhluk itu yang harusnya berkuasa, antara manusia ataukah para kera.
(spoiler alert)
credit by Youtube
Alur cerita War for the Planet of the Apes?
Telah 15 tahun berlalu sejak Flu Simian mewabah. Caesar hanya ingin menjalani hidup yang damai namun kembali terlibat ke dalam perang gara-gara manusia yang menolak hidup berdampingan dengan mereka. Kaum kera menyepi ke hutan, tapi tetap diburu oleh pasukan militer. Puncaknya saat sang Kolonel menyerbu koloni mereka dan merenggut kera terdekat Caesar.
Sekarang Caesar dikuasai oleh amarah dan hasrat balas dendam. Caesar menyuruh kawanannya untuk mengungsi, sementara dia berniat melakukan perjalanan untuk menemukan markas Kolonel. Bersamanya, ikut serta tangan kanannya Rocket, Luca si gorila, serta Maurice si orangutan. Ada karakter baru dalam wujud Bad Ape sebagai penyedia humor demi membuat film ini tak terlalu depresif. Yang kedua adalah anak manusia manis yang bisu karena mengidap wabah Simian. Dia menjadi anggota kawanan kera saat Maurice memutuskan untuk mengajaknya ikut dalam perjalanan. Diberinya nama Nova oleh Maurice.
Semua tidak berjalan mudah. Di tengah perjalanan Caesar menemukan kaumnya diperbudak oleh Kolonel dan antek-anteknya untuk membangun tembok pertahanan. Sialnya pula Caesar ikut tertangkap. Cerita kemudian berlanjut pada penyelamatan para kera yang dilakukan Rocket, Maurice, Bad Apes dan si perempuan bisu. Keseluruhannya kabur sebelum terjadi insiden perang antara manusia melawan manusia. Saat terakhir salju longsor dari atas tebing dan mengubur markas si Kolonel. Kaum kera hidup dengan bersahaja.
Pendalaman karakter?
Andy Serkis masih kembali dalam perannya sebagai Caesar, seorang kera pintar yang merupakan hasil dari percobaan laboratorium. Caesar saat ini berubah menjadi pemimpin penuh empati yang terjebak di tengah-tengah keganasan perang manusia melawan kera. Caesar adalah pahlawan sesungguhnya dengan kompleksitas yang tinggi dan rasa kasih sayang melebih apapun.
Woody Harrelson yang wajahnya tidak asing lagi bagi kita ikut ambil bagian dalam film. Seseorang yang terkenal dalam perannya sebagai Roy Munson dalam Kingpin ini memerankan Kolonel, laki-laki perkasa yang teguh pada pendiriannya. Terbukti si Kolonel mampu memimpin beberapa bangsa manusia untuk memenuhi keinginannya berburu kera.
Toby Kebbell mengejutkan dengan kembali memerankan Koba mesti hanya dalam halusinasi Caesar. Sisa karakter lain mungkin kurang terkenal, apalagi para kera yang sengaja dibuat dalam balutan CGI.
You know what?
Pada akhirnya kaum kera dapat mendominasi kehidupan di planet Bumi. Ntah ada atau tidaknya bangsa manusia yang tersisa. Jika melihat dari film, bangsa manusia telah tewas seluruhnya tertimbun longsoran salju. Kaum kera juga mengalami banyak kehilangan sebelum keinginan mereka tercapai. Istri dan anak dari Caesar yaitu Cornelia dan Blue Eyes mati ditangan sang Kolonel. Juga tangan kanan dari Caesar, Luca yang harus mengorbankan dirinya demi melindungi si pemimpin kera. Tapi Cornelius, anak Caesar lainnya masih selamat sampai saat terakhir.
Nova si perempuan bisu pada akhirnya berada di sisi kera setelah ayahnya ditembak di sebuah desa, yang direkrut masuk atas permintaan Maurice. Menambah warna baru kaum kera sepertinya. Bad Apes si kera kebun binatang bergabung juga ke dalam kawanan.
Kolonel? Dia mati bunuh diri dengan menembakaan kepalanya menggunakan pistol sebelum markasnya diserang manusia lain. Diceritakan markas si Kolonel tenggelam dalam timbunan salju.
Dan tiba saatnya bagi Caesar untuk meninggalkan dunia setelah banyak berkonflik dengan dirinya. Caesar mati dengan menikmati kemenangan dalam dirinya. Caesar terkena tembakan tepat di perutnya sebelum meninggalkan markas Kolonel yang menyebabkannya kehilangan banyak darah. Maurice kemungkinan mengambil alih kepemimpinan kaum kera dalam ketiadaan Caesar.
Grade
credit by Google
Harus nonton gak sih?
Melihat kembali dari film pertamanya, Rise of the Planet of the Apes, special efek para kera kini sudah mengalami kemajuan besar. Caesar dan kawanan keranya terlihat semakin nyata bahkan ketika bersanding dengan manusia. Tak hanya itu beragam ekspresi tergambar jelas baik ketika mereka sedang berpikir, marah, senang, dan kesakitan. Tentunya pujian juga harus ditujukkan pada para aktor dan aktris, terutama Andy Serkis, karena mampu berbicara banyak hanya dengan tatapan.
Kata War di judulnya bisa jadi membuat penonton kecewa karena sebenarnya film ini tidak memiliki banyak adegan perang. Definisi perang yang dimaksud mungkin adalah konflik batin dalam diri Caesar. Dia sekarang sudah lebih bijak, berkepala dingin, dan memprioritaskan keselamatan kaumnya tanpa mau berperang harus berhadapan dengan musuh lama manusia yaitu dendam. Rasa yang juga sudah merusak Koba, pemicu perang di film sebelumnya.
credit by Google
Next : Annabelle: Creation
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus