what are you looking for?

Senin, 04 Juli 2016

Rudy Habibie, Cerita Masa Muda Pak Habibie di Jerman

credit by Google

Akhirnya bisa nulis lagi di blog ini wkwk. Habis THR terbitlah bukber berkepanjangan. Hari-hari di minggu ini gue abisin buat bukber. Biasa abis pada dapet THR ajakan bukber selalu menghiasi setiap grup yang gue singgahi. Mau gak ikut dikira sombong, dipaksa ikut nguras dompet, ya begitulah. Blum lagi klo kita bukber di mall barang-barang bertandakan "sale" manggil-manggil minta dibeli, makin kering dah isi dompet -_-
Berhubung semalem bukber di mall dan temen-temen pada ciao duluan, gue sempetin nonton film Rudy Habibie. Malem minggu juga bioskop tumben gak rame. Gue sengaja milih Rudy Habibie dibandingkan The Legend of Tarzan, biar lebih meng-Indonesia aja. Katanya sih hari pertama film ini diputer penontonnya udah tembus 100.000 hmm. Untungnya lagi gue gak nonton film Tarzan, ssstttt scenenya banyak yang di cut di bioskop Indonesia.
(mengandung spoiler) 

credit by Youtube

Adegan dibuka dengan pesawat tempur yang meledakan rumah-rumah. Gue sempet kaget ini film biografi tokoh atau film perang di Timur Tengah. Hollywood banget! Gue akan menyebut Habibie dengan sebutan Rudy seperti judulnya. Rudy kecil bersama teman-temannya yang lagi main di bukit gara-gara mendengar ledakan langsung pada kabur. Rumah orang tua Rudy juga gak luput dari ledakan. Ibu dan saudara-saudari Rudy lainnya mengungsi bersama seluruh penduduk desa. Rudy yang sayang sekali sama pesawat meccano mainan dan buku-bukunya mencoba kembali ke rumah. Bapak Rudy yang tiba-tiba ada di rumah mengajak Rudy dan kakaknya yang satu lagi mengungsi.
Adegan berikutnya loncat ke Habibie dewasa yang sedang mencari penginapan. Dibantu dengan seorang pastur, Rudy akhirnya mendapatkan tempat untuknya tinggal selama di Aachen. Disini kita udah diliatin betapa briliannya seorang B.J Habibie dalam membantu seorang keluarga menyelesaikan masalah penghangat ruangan yang rusak.
Adegan kembali ke zaman Rudy masih kecil. Karena rumah sudah luluh lantah terkena bom, keluarga Rudy terpaksa tinggal bersama kakek-neneknya di Gorontalo. Orang tua Rudy mulanya sempat ragu menetap di sana tapi mereka gak punya pilihan. Ceritanya sewaktu nikah ayah Rudy gak direstui orang tuanya. Rudy juga sempat sunatan di Gorontalo diiringi ritual-ritual adatnya.
Banyak adegan flashback masa kecil lainnya. Rudy mengejek Ainun sebagai cewek hitam, mencoba maenan kondom yang disebut teman-temannya sebagai balon wkwk dan yang paling sedih adalah meninggalnya ayah Rudy.
Jalan Rudy kuliah di Aachen, Jerman juga banyak menemui rintangan. Kekurangan uang di Jerman yang menurut gue paling nelangsa. Di luar negeri kita kekurangan duit? Ih wew gak kebayang gue. Indonesia zaman itu sedang krisis-krisisnya, harga barang mahal. Ibu Rudy kesulitan keuangan. Untung temen-temen Rudy baik hati, mereka gak segan membantu. Rudy juga mulai mengenal apa itu senioritas. Dikerjain para senior yang menjadikannya pelayan dengan pesanan yang rumit namun Rudy berhasil menyelesaikannya. Mulai juga mengenal organisasi. Rudy ikut PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan di daulat menjadi ketua PPI se-Eropa. Menguji coba gagasannya tentang Seminar Pembangunan yang dibuatnya untuk membantu Indonesia. Ditentang duta besar Indonesia di Jerman, para seniornya di Hamburg dan juga ditindas oleh pemerintah Jerman sendiri yang mengganggapnya sebagai ancaman negara.
Gara-gara memaksakan kehendaknya, Rudy sempat sakit. Sakitnya parah lagi. Tuberculosis Tulang. Dia pingsan dan tersadar setelah tiga hari. Seminar Pembangunan yang digagasnya kandas sudah. Ibunya menjenguk Rudy di Jerman.
Rudy jatuh cinta dengan seorang perempuan kelahiran Polandia bernama Illona Ianovska. Dekat satu sama lain karena sama-sama hafal dengan puisi karangan Goethe. Sebelumnya Rudy mendapat perhatian penuh dari Ayu, adik putri keraton Solo tapi gak ditanggepin. Pada akhirnya kisah cinta Rudy juga gak berjalan lancar. Ibunya menemui Illona serta membujuknya pindah agama dan tinggal di Indonesia. Illona yang merasa Rudy tidak sepenuh hati mencintainya menantang Rudy untuk memilih antara dirinya atau Indonesia. Di stasiun kereta Rudy memilih pilihannya dan meninggalkan Illona.
Ending film berakhir ketika Rudy, Liem Keng Kie, Ayu, Peter Manumasa, Poltak dan Sugeng bersama pergi ke Praha. Seminar pembangunan part dua kembali digagas teman-teman Rudy di saat keabsenannya karena sakit.

credit by Google

The Facts
  • Bacharuddin Jusuf Habibie atau disebut Rudy kelahiran Jawa-Bugis. Anak keempat dari delapan bersaudara; di film saudara Habibie ada 5? Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie. Ibunya bernama R.A Tuti Marini Puspowardojo. Mulanya kuliah di Universitas Indonesia Bandung. Mengambil S1 jurusan teknik penerbangan di di RWTH, Aachen, Jerman.
  • Liem Keng Kie, seorang cowok Tionghoa tapi fasih berbahasa Sunda. Teman baik dari Rudy. Setelah menyelesaikan studi-nya di Jerman dia akan kembali ke Indonesia menjadi dosen sebuah universitas di Bandung. Menjadi bendahara PPI se-Eropa.
  • Ayu, adik dari putri keraton Solo yang juga sahabat baik dari Rudy. Karena cintanya tak terbalas dia sempat mengkhianati Rudy dalam jejak pendapat Seminar Pembangunan.
  • Peter Manumasa, merupakan mantan tentara pejuang kemerdekaan. Memihak Rudy dalam Seminar Pembangunan. Menjadi sekretaris umum PPI se-Eropa.
  • Poltak Hasibuan, seorang anak Medan yang lucunya ampun. Selalu memakai pakaian yang gak nyambung. Menaruh perhatian kepada Ayu.
  • Sugeng, abdi keraton Solo yang ditugaskan untuk menjaga Ayu di Jerman.
  • Illona Ianovska, cewek berdarah Polandia yang berhasil memikat hati Rudy. Pada mulanya tinggal bersama orang tuanya di Marsawa namun rumahnya di bom dan terpaksa tinggal di dalam bunker di Ambon. Cinta sekali akan Indonesia. Berprofesi sebagai perawat.
  • Panca, Mario dan Agus; senior-senior yang selalu menindas Rudy.
  • Rudy tinggal di rumah keluarga Neuefiend di Jerman. Keluarga ini keturunan Belanda-Jerman. Pendeta yang membantunya mencari penginapan bernama Gilbert Patu.
  • Setting tempat film ini antara lain Pare-pare (tempat tinggal masa kecil Rudy), Gorontalo (tempat tinggal kakek-nenek Rudy), Makasar (tempat tinggal ibu Rudy kelak), Aachen (tempat studi Rudy di Jerman) dan Praha.
  • Rudy menyelesaikan kuliah S1 nya selama satu tahun. Kemudian dia mencoba bekerja di sebuah perusahaan pembuat pesawat di Klöckner Humboldt, Deutz. Disana dia sudah bisa menerbangkan pesawat buatannya sendiri. Bukan pesawat besar melainkan pesawat dengan ukuran yang lebih kecil. Diketahui dia mengambil jurusan S2.
  • The Tillman Brothers, nama grup musik yang selalu menjadi host pesta dansa mahasiswa Indonesia. Sountrack populernya berjudul Baby You Are Mine.
  • Rudy membantu keluarga Neuefiend dalam memperbaiki penghangat ruangan mereka. Alat penghangat diganjel dengan batu agar tidak miring dan menaruh nampan besi di antara dinding dan mesin untuk mempercepat menghantarkan panas.
  • Rudy berhasil memecahkan masalah mengapa pesawat-pesawat terbang rentan untuk jatuh. Menghitung panjang, lebar, dan ketebalan yang pas agar pesawat itu bisa terbang. Kayu balsa yang biasa digunakannya dikombinasikan dengan mur dan motor kecil agar bisa terbang.
  • Rudy juga memecahkan masalah kenapa kapal selam tidak mampu turun dibawah kedalaman 30 meter. Dia berkata jika bentuk kapal selam yang lonjong tidak mampu menahan tekanan, harusnya berbentuk bulat yang dimisalkannya dengan bakso.
  • Suatu saat Rudy sholat di dalam gereja dan bertemu seorang romo bernama Yusuf Biliarta Mangunwijaya. Dia menanyakan apa yang harus dilakukannya dengan "mata air". Perkataan dari romo inilah yang memantapkan Rudy kembali ke Indonesia.
  • Illona meminta Rudy memilih antara dirinya atau Indonesia. Jawabannya ditunggu di sebuah statiun tempat Illona akan pergi. Diketahui Illona mendapatkan pekerjaan sebagai perawat di rumah sakit di Bonn. Rudy memang menemuinya di stasiun namun hanya mengucapkan selamat tinggal. Rudy lebih mencintai Indonesia daripada Illona. Ini adegan so sweet banget...
  • Ayah Rudy meninggal saat sedang sholat berjamaah.

credit by Google

Grade :
OutstandingExceeds ExpectationsAcceptable - Poor - Dreadful - Troll

Paket komplit drama, cinta, politik dan sejarah. Durasi film yang mencapai 2 jam 30 menit biasanya memang agak bikin boring dikit, wajar sih menurut gue. Sisanya oke punya.
Post-credits scene film Rudy Habibie adalah Rudy manggil-manggil nama Ainun. Jeng jeng teaser buat film Habibie & Ainun 3! Sountrack film ini adalah Mencari Cinta Sejati yang dinyanyikan oleh Cakra Khan. Ada juga lagu Mata Air yang dinyanyikan CJR.
Oiya selamat menjalankan ibadah puasa di hari-hari terakhir. Selamat mudik buat kalian semua, Titi DJ.

credit by Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

time flight