credit by Google
Smart movies cenderung untuk menawarkan pemahaman lebih menarik, ditambah karakter utama yang menawan dan plot yang berputar-putar. Melihat standarnya, The Accountant is a smart movie. The Accountant menggabungkan film Rambo dengan pemikiran cerdas, bertanya-tanya bagaimana bisa seorang akuntan dengan kesuperiorannya menggunakan kalkulator kini pula membawa senjata api dan ahli menembak tanpa ampun.
Film ini dibintangi oleh Ben Affleck sebagai Christian Wolff. Seorang amoral, si jenius matematika namun autis yang juga berbakat dalam seni menembak dan meninju orang sampai mati. Kombinasi ini sifat-sifat yang luar biasa di mana berarti dia lihai dalam dua hal. Menjadi nilai lebih untuk beberapa organisasi kriminal yang membutuhkan seseorang tidak hanya duduk diam di samping bossnya, tetapi juga siap sedia membersihkan "tangannya".
Trailernya bertajuk Who is The Accountant. Dari narasinya dijelaskan seseorang yang berbeda cenderung disebut aneh oleh orang lain, kita sendirilah yang harus melawan agar orang lain berhenti mencap kita sebagai orang aneh. Diperlihatkan bagaimana masa kecil Wolff yang memang berbeda di tengah keluarganya. Mulai dewasa dan pintar dalam penghitungan, oh dan juga menembak tentunya. Semua dalam kehidupannya terorganisir dengan baik. Mulai masuk ke dalam masalah pelik yang mungkin harus dipecahkannya sebagai seorang "assassin accountant".
(mengandung spoiler)
credit by Youtube
Christian Wolff bukan akuntan publik pada umumnya. Memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai akuntan dengan sebuah kantor kecil dan sederhana. Meski terlihat biasa, ia memiliki klien berbagai organisasi kriminal berbahaya. Sejak awal Wolff sudah diperkenalkan sebagai seseorang yang spesial. Merupakan penyandang autisme sekaligus seorang jenius di bidang matematika. Untungnya sang ayah mengajarkan Wolff untuk melawan sifat autisnya dengan belajar silat di Indonesia dan mengikuti jejaknya di dunia militer.
Semasa kecil dia sudah memiliki masalah dalam bersosialisasi. Dia seringkali tenggelam dalam tugas yang ia kerjakan, terutama mengenai permasalahan yang berhubungan dengan matematika. Ia kerap menjadi panik ketika dirinya tidak dapat menyelesaikan apa yang sudah ia kerjakan.
Hal tersebut berlanjut hingga dewasa. Hanya saja kini, Wolff tidak hanya seorang genius matematika, namun juga ahli dalam bela diri dan seorang penembak jitu yang tanpa ragu menyerang targetnya. Tugas terbarunya kali ini tidak berhubungan dengan organisasi kriminal, melainkan sebuah tugas sebagai akuntan publik pada umumnya di sebuah perusahaan Living Robotics terkemuka pimpinan Lamar Black.
Black menyewa jasa Wolff untuk menindaklanjuti penemuan akuntan lain perusahaan tersebut, Dana Cummings yang menemukan kejanggalan dalam laporan keuangan perusahaannya. Namun penemuan Wolff malah membuat dirinya dan Dana dalam bahaya. Nyawa mereka diburu oleh seorang pembunuh bayaran bernama Braxton.
Di saat bersamaan, identitas Wolff juga diburu oleh analis Marybeth Medina yang ditugasi oleh Direktur Divisi Kejahatan Departemen Keuangan Amerika Serikat, Ray King untuk menemukan siapa identitas sebenarnya dari sang akuntan misterius tersebut. Ray mengira Wolff tersangkut beberapa kasus dalam penggelapan keuangan kartel narkoba dan mafia.
Mencapai ending film kita akan disungguhkan aksi-aksi kejam dengan Wolff memburu orang-orang yang telah berniat membunuh dia dan Dana. Hal lain tak terduga bakal terkuak pada akhirnya, bagaimana hubungan Wolff, Braxton dan juga Ray King yang rumit.
credit by Google
The Facts
- Film dibuka dengan lelaki berjalan menyusuri bar di kota Ravenite, yang diketahui adalah Ray King, dimana banyak bertebaran mayat tertembak di pinggir jalan. Di dalam bar tak kalah banyak mayatnya. Ray berjalan menaiki tangga dan mendengar seseorang berbicara, berjalan membuka pintu satu persatu sampai menemukan orang yang berbicara meninggal di tempat. Total 8 orang yang meninggal dalam insiden bar Ravenite.
- Christian Wolff sendiri mempunyai kantor kecil di negara bagian Illinois yang disebut ZZZ Accounting. Tinggal berdua hanya dengan sekretaris pribadinya. Wolff sudah terlihat berbicara ala kadarnya. Rumahnya berada di daerah pertanian, hanya ada sepasang suami istri petani sebagai tetangganya. Kehidupannya bisa dibilang monoton dan tertata sangat rapi. Seluruh akses ke rumah dan kendaraannya dilindungi oleh Intelligent System buatan layaknya Jarvis di Iron Man. Kebiasaan buruk memukul tulang keringnya setiap malam untuk menghilangkan stress. Oiya dia juga memiliki mini van yang disebutnya sebagai rumah pertamanya.
- Wolff memiliki nama samaran antara lain Carl Gauss, mengambil nama dari seorang ahli matematika Jerman, dan Lou "Lewis" Carroll, penulis buku Alice in Wonderland. Kedua tokoh yang sama-sama menderita autisme.
- Keluarga Wolff sangat tidak harmonis. Ibunya meninggalkan Wolff saat tau jika anaknya tak bisa disembuhkan dari penyakit autisnya. Sang adik tidak pernah berusaha bersusah payah untuk berbicara dengan Wolff, mungkin berbicara jika dalam keadaan penting saja. Hanya sang ayah yang peduli dengan kehidupan Wolff.
- Ayah Wolff merupakan seorang perwira Angkatan Darat divisi psikologi. Semasa kecil peran dari sang ayah sangat besar, di mana dia mengantar kedua anaknya untuk belajar beladiri pencak silat dengan ahlinya di Indonesia. Wolff besar terlihat mengikuti jejak ayahnya di Angkatan Darat. Naas sang ayah mati tertembak ketika sedang melayat mantan istrinya yang meninggal.
- Ibu Wolff menikah kembali setelah tak lama meninggalkan keluarga lamanya. Memiliki dua orang anak dan mencoba mengajar di sebuah sekolah.
- Marybeth Medina melamar pekerjaan di Departemen Keuangan, namun Ray King menolak dan membeberkan berkas yang rahasia miliknya. Ray berkata jika tidak ingin dilaporkan gara-gara memalsukan CV, dia diharuskan membantunya mencari tau siapa itu The Accountant yang selama ini diselidiki Ray. Medina berhasil menemukan jati diri Wolff dan bahkan mengetahui rahasia yang disembunyikan Ray.
- Christian Wolff pernah masuk ke dalam penjara Fort Leavenworth di sel 831. Karena keautisannya, Wolff tidak pernah bisa berbaur hingga dia bertemu Francis Silverberg yang klop dengannya. Francis adalah orang yang mengkhianati keluarga Gambino. Keluarga Gambino di sini merupakan keluarga penjahat kelas atas. Francis sengaja ingin dimasukkan ke penjara agar hidupnya bebas dari jangkauan keluarga Gambino. Tak lama kemudian Francis bebas dari penjara dan ditemukan tewas. Wolff yang berikutnya bebas dari penjara mencari siapa pun yang menyebabkan Francis tewas. Dan nyatanya "Little" Nicky, pembunuh Francis yang diburu dan dibunuh Wolff di bar Ravenite.
- Ray Fisher memiliki rahasia bahwa dirinya di awal film mencoba menjadi agen mata-mata di Departemen Keuangan dan sudah lama memata-matai "Little" Nicky. Saat insiden penembakan yang dilakukan Wolff, dia merangsek masuk ke bar dan sempat ditodong pistol oleh Wolff. Entah beruntung atau tidak, Wolff meninggalkan Ray di bar.
- Lamar Blackburn meminta Wolff berkerja di perusahaan Living Robotics untuk mencari kejanggalan dalam laporan keuangan tahun terakhir yang ditemukan Dana Cummings, akuntan lain di perusahaan itu. Terkuak selisih dana sekitar $61.679.000. Setelah mengetahui hal ini Lamar memalsukan kematiannya. Rita, adiknya sendiri dibunuh. Hal ini ternyata sengaja dilakukakan Lamar agar menghindari membayar pajak selama aset perusahaan Living Robotics akan dijual ke publik. Salah satu kasus Panama Papers.
- Hal yang tak terduga terkuak di ending film. Orang yang selama ini melindungi Lamar dengan mempertaruhkan dirinya sendiri adalah Braxton, adik kandung Wolff. Keduanya sempat berbincang-bincang setelah Wolff menembak mati Lamar. Keduanya berjanji akan bertemu seminggu lagi.
- Dana Cummings kembali ke apartemennya dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan para penculik dirinya. Tak lama dia mendapat kiriman lukisan dari Wolff bergambar anjing bermain judi. Dana tertawa karena dia menemukan lukisan Pollock asli yang dia kagumi di mini van Wolff berada di balik kanvas lukisan anjing.
- Marybeth menggantikan Ray Fisher memimpin Departemen Keuangan yang kini resmi pensiun.
- Intelligent System buatan Wolff dirancang dan diisi suaranya oleh Justine, orang berkelainan mental di Harbor Neuroscience. Wolff dan Justine telah berteman lama semasa kecil. Justine notabene anak kandung dari pemilik rehabilitasi.
- Wolff selalu menyanyikan lagu Solomon Grundy saat dirinya dilanda stress. Liriknya kurang lebih : Solomon Grundy, born on a monday, Christened on tuesday, married on wednesday, took ill on thursday, grew worse on friday, died on saturday, buried on sunday, That was the end of Solomon Grundy.
- Terdapat scene cinta Indonesia di film ini. Ayah Wolff mengajak kedua anaknya berlatih silat di Indonesia. Kenapa bisa gue bilang di Indonesia? Karena Wolff kecil berbicara kepada sang guru, "Tidak apa-apa, lanjutkan saja.", diperjelas kembali dengan sang ayah yang membaca surat kabar Jakarta Post.
credit by Official Site
Grade :
Outstanding - Exceeds Expectations - Acceptable - Poor - Dreadful - Troll
Entah mengapa gue sepakat memberi The Accountant grade Outstanding. Gue rasa film ini sukses menggabungkan genre crime, thriller, drama dan sedikit komedi di dalamnya sehingga penonton pun tak dibuat bosan olehnya. Ditambah realita menyentuh hati dan membuka mata penonton mengenai autisme yang bisa dibilang weird menjadi topik ceritanya. Sang sutradara juga dengan apik menampilkan sejumlah kejutan tak terduga pada plot yang dibuat maju mundur guna mengungkap latar belakang sang akuntan. Hal ini baik bagi penonton untuk ikut menerka apa yang sedang terjadi. Ben Affleck sepertinya masih terbawa bayang-bayang dari perannya sebagai Batman. Akhir kata gue agak menyarankan agar kalian tidak menonton film Inferno dan The Accountant di saat yang bersamaan. Efek sampingnya bisa kalian tanggung sendiri :D
Next : Jack Reacher: Never Go Back
Entah mengapa gue sepakat memberi The Accountant grade Outstanding. Gue rasa film ini sukses menggabungkan genre crime, thriller, drama dan sedikit komedi di dalamnya sehingga penonton pun tak dibuat bosan olehnya. Ditambah realita menyentuh hati dan membuka mata penonton mengenai autisme yang bisa dibilang weird menjadi topik ceritanya. Sang sutradara juga dengan apik menampilkan sejumlah kejutan tak terduga pada plot yang dibuat maju mundur guna mengungkap latar belakang sang akuntan. Hal ini baik bagi penonton untuk ikut menerka apa yang sedang terjadi. Ben Affleck sepertinya masih terbawa bayang-bayang dari perannya sebagai Batman. Akhir kata gue agak menyarankan agar kalian tidak menonton film Inferno dan The Accountant di saat yang bersamaan. Efek sampingnya bisa kalian tanggung sendiri :D
Next : Jack Reacher: Never Go Back
Idenya terasa orisinil.. mirip seperti dont breathe..
BalasHapuswajib nonton nih...
Braxton itu bukannya adik wolf(?)
BalasHapuseh iya mas salah kira. Iya benar Braxton adik dari Christian Wolff. Makasih koreksinya
HapusSetahu saya itu bukan gerakan silat
BalasHapusReferensi dari Google semua merujuk pada beladiri pencak silat
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasih penasaran apa yang mau dibicarain Wolff ke adiknya si Braxton
Hapuskemungkinan suatu percakapan yang bersifat rahasia yang menyangkut pada hubungan keluarga keduanya.
HapusSuka banget sama tulisan ini, thank you
BalasHapus